KANDANGHAUR, (Fokuspantura),- Pekerjaan pembangunan Bendung Kali Perawan (BKP) dengan nilai anggaran puluhan milyar, yang dilaksanakan sejak pertengahan tahun 2017, diperkirakan pada akhir tahun ini sudah bisa difungsikan.
Satker Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWS Citarum, Jaya Sampurna, ketika dilakukan peninjauan oleh Anggota Komisi V DPR RI, mengatakan, pelaksanaan pekerjaan BKP saat ini sudah memasuki fase akhir dan diperkirakan akan rampung pada bulan Agustus 2018, sehingga diakhir tahun ini pula bisa difungsikan.
“Pada bulan Agustua tahun ini BKP akan selesai dikerjakan dan pada akhir tahun sudah bisa difungsikan,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umarhadi, mengatakan, terwujudnya BKP melalui proses yang cukup panjang hingga pada tahun 2017 lalu baru bisa direalisasikan, ini berkat kerja keras semua komponen dan juga PUPR dalam hal mengakomodir desakan masyarakat di Kecamatan Kandanghaur terkait pemenuhan kebutuhan air baku terutama dimusim kemarau serta penahan masuknya air laut kewilayah hulu sungai perawan, dimana BKP tersebut akan bermanfaan untuk menjaga stabilitas produksi pertanian diwilayah kecamatan tersebut dan juga sebagian wilayah Kecamatan Bongas dan Gabuswetan.
“Keberadaan BKP akan mendukung peningkatan produksi pertanian di Kecamatan Kandanghaur dan sebagian Kecamatan Gabuswetan dan Bongas, dan perlu diketahui bahwa Kabupaten Indramayu itu sendiri sebagai salah satu wilayah pertanian terluas di Indonesia sebagai pendukung program ketahanan pangan” tandasnya.
Terpisah, Kuwu Desa Ilir, H. Rastiman yang akrab dengan sapaan H. Wahab, mengatakan, kiprah Yoseph Umarhadi untuk mendorong terwujudnya BKP merupakan suatu bentuk kepedulian terhadap masyarakat petani karena dengan dibangunnya BKP akan mengurangi resiko gagal panen di wilayah Kecamatan Kandanghaur yang kerap dikeluhkan warga, mengingat sebelumnya air laut kerap naik ke hulu sungai sehingga air yang ada di sungai tersebut tidak dapat digunakan untuk kepentingan pertanian, hal itu menjadi salah satu faktor terjadinya kekeringan.
Kemudian, lanjut Wahab, setelah dibangunnya bendungan tersebut maka kali perawan bukan hanya sebagai sungai pembuang saja melainkan akan berfungsi pula sebagai embung air atau long storage dimusim kemarau yang dibantu dengan sistim pompanisasi untuk wilayah Kecamatan Kandanghaur, sebagain Kecamatan Gabuswetan dan Bongas, dengan jumlah hamparan keseluruhan lebih dari 5.000 hektar.
“BKP akan merubah fungsi sungai perawan menjadi embung air dimusim kemarau sebagai alternative penunjang pemenuhan air baku dengan sistim pompanisasi,” ungkapnya.
Terkait