INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Target Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu untuk mendukung sukses pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada TA 2018/2019 terganjal dukungan APBD Indramayu, pasalnya pelaksanaan UNBK yang sudah berlangsung selama ini, dari 210 SMP negeri dan swasta baru dapat dianggarkan sebesar Rp1,5 miliar untuk 10 sekolah.
Kepala Seksi Sarpras Pendidikan SMP Disdik Indramayu, Sukanto mengatakan, pada tahun 2018 ini pihaknya baru dapat menyerap anggaran bantuan pengadaan komputer fasilitas UNBK bagi 10 sekolah dari APBD Indramayu. Angka tersebut masih belum seluruhnya memenuhi kebutuhan, ketersediaan dan dukungan pelaksanaan UNBK pada tahun 2018 ini.
“Bantuan 10 sekolah sudah disalurkan sebesar Rp1,5 miliar untuk 10 sekolah masing-masing memperoleh 20 unit komputer senilai Rp150 juta,”tuturnya, Senin(3/9/2018).
Dikatakanya, Disdik Indramayu terus melakukan upaya dalam memenuhi kebutuhan fasilitas UNBK dari berbagai arah, salah satunya adalah mengusulkan permohonan bantuan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI serta bantuan Disdik Propinsi Jawa Barat.
“Bantuan APBN yang sudah mengikuti workshop sudah ada 7 SMP, lanjutan ada 9 SMP, serta usulan bantuan ke Pemprov Jabar sebesar Rp10 miliar sudah diupayakan,”imbuhnya.
Menurutnya, langkah Disdik Indramayu bidang Pendidikan SMP selama ini dilakukan, dalam rangka menekan maraknya keluhan masyarakat terhadap swadaya yang dihimpun oleh Komite Sekolah pada dukungan fasilitas UNBK khususnya pembelian komputer.
Ia mengaku, jika usulan yang disampaikan melalui bantuan APBD setiap tahun minimal 30 sekolah, maka dapat menekan gejolak dilapangan akan tuntutan kebutuhan pendukung fasilitas UNBK, mengingat pada pelaksanaan tahun sebelumnya, Disdik Indramayu baru melaksanakan sekitar 75 persen ujian berbasis komputer.
“Tahun ini Pak Kadisdik meminta 100 persen dilaksanakan UNBK,”terang mantan Kepala UPTD Pendidikan Anjatan ini.
Target itu, kata Kanto menjadi beban bagi penyelenggara sekolah untuk menjalankan intruksi Disdik Indramayu, maka pihak sekolah mau tidak mau dibicarakan dengan pihak komite sekolah atas beban tanggung jawab yang harus dijalankan.
Ketua Komisi 2 DPRD Indramayu Bhisma Panji Dewantara mengatakan salah satu maraknya pungutan di beberapa sekolah adalah untuk pembelian kebutuhan UNBK berupa komputer sudah diperoleh informasinya, pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang beberapa pihak terkait adanya aduan dari LSM terkait maraknya pungutan liar mengatasnamakan komite sekolah.
“Nanti dalam waktu dekat kami akan undang pihak sekolah, sekarang kami masih mengumpulkan bukti-bukti pendukung,”tuturnya.
Sementara itu, data yang diperolah Fokuspantura.com, atas luncuran bantuan komputer penujang UNBK di 10 sekolah adalah SMPN 1 Anjatan, SMPN 1 Gabuswetan, SMPN 1 Gantar, SMPN 1 Haurgeulis, SMPN 1 Indramayu, SMPN 1 Karangampel, SMPN 1 Losarang, SMPN 1 Sukra, SMPN 1 Terisi dan SMPN 1 Sliyeg masing masing menerima 20 unit paket komputer dan perangkat pendukung UNBK lainnya senilai Rp150.679.200,-.