INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Guna memperkuat sendi-sendi kebangsaan dan kekeluargaan antara warga dan lapisan masyarakat kita, yang berdampak pada perilaku dan hubungan sosial, serta keutuhan bangsa, Anggota MPR-RI, H. Bambang Hermanto, menggelar acara sosialisasi empat pilar kebangsaan, di wilayah Jawa Barat VIII.
Pada agenda sosialisasi kali ini, Politisi Partai Golkar yang akrab dengan sapaan Baher tersebut, menekankan kepada masyarakat agar benar-benar memanfaatkan kegiatan sosialisasi dengan menyerap materi yang dipaparkan serta mengimplenetasikan dalam kehidupan sehari-hari, yang diaminkan ratusan peserta yang hadir pada kegiatan yang dilangsungkan di Sekretarian Baro Meter Center (BMC), Rabu, 24 Januari 2024.
“Kegiatan sosialisasi empat pilar selalu mendapat dukungan dari MPR-RI, oleh karena itu mari kita manfaatkan sosialisasi ini, dengan empat pilar terutama Pancasila guna memperkuat sendi-sendi kebangsaan,” ujarnya.
Baher juga mengatakan, kegiatan sosialisasi ini adalah wujud kecintaannya pada warga serta masyarakat, karena itu sebagai anggota legilaslatif MPR-RI di Dapil Jabar VIII yang meliputi, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kota Cirebon, terus memberikan pengarahan serta menegaskan tentang pentingnya empat pilar dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan mengajak semua elemen masyarakat untuk mensukseskan kegiatan ini.
“Pentingnya empat pilar yakni, Pancasila, Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dimana tujuan sosialisasi ini adalah untuk mengedukasi tentang empat pilar agar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari” terangnya.
Baher menegaskan, Pancasila sebagai rumusan dasar kehidupan, sebagai pedoman hidup dan juga sebagai ideologi bangsa, dalam implementasi pancasila pada masyarakat di wilayah Jabar VIII berikut para tokohnya, telah teruji pada proses membangun dan mempertahankan keberagaman bangsa dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
“Nilai – nilai yang ada dalam semua pancasila telah menjadi dasar tiga pilar lainnya yakni UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya. (Red/FP).
