SwasembadaAnggaran Infrastruktur Pertanian Diduga Disunat

Anggaran Infrastruktur Pertanian Diduga Disunat

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Republik Indonesia melalui dua balai besar yakni BBWS Cimancis dan Citarum, telah serius memperhatikan kondisi infrastruktur pertanian di Kabupaten Indramayu sebagai bentuk perhatian untuk daerah pendulang ketahanan pangan terbesar nasional, melalui anggaran yang digelontorkan untuk perbaikan saluran tersier yang dikelola oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) pada tahun 2022 ini.
 
Namun sangat disayangkan, gelontoran anggaran pemerintah pusat yang dikawal oleh politisi Dapil Jabar 8 ini, diduga telah dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pasalnya anggaran perbaikan saluran irigasi desa yang seharusnya diterima oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) atau Mitra Cai sebesar Rp195 juta tak semuanya anggaran tersebut dilaksanakan untuk pembangunan. Namun besaran anggaran tersebut diduga disunat dengan nominal fantastis dari kisaran 30 juta hingga 50 juta per titik, menyebabkan kwalitas pembangunan program yang diterima P3A di Kabupaten Indramayu tidak sesuai harapan.
 
Informasi yang diperoleh Fokuspantura.com di wilayah Kecamatan Kertasemaya menyebutkan, 9 P3A yang menerima bantuan dari BBWS Cimanuk Cisanggarung terebut, mengaku utuh diterima melalui rekening P3A sebagai penerima program, namun ketika hendak dilaksanakan pembangunan anggaran yang seluruhnya diterima sebesar Rp195 juta tersebut, telah diminta oleh tim yang mengaku mengawal program tersebut sebesar Rp33,3 juta.
 
“Program bantuan Mitra Cai ini utuh kami terima, namun diminta oleh tim pengusung sebesar Rp33,3 juta,” kata sumber salah satu Poktan Mitra Cai kepada Fokuspantura.com, Selasa 23 Mei 2022.
 
Akibat dari pemotongan anggaran pembangunan saluran irigasi tersebut, pihaknya mengaku akan melaksanakan program sesuai dengan anggaran yang ada dengan kwalitas bangunan yang tidak sesuai harapan.
 
Karena memang tidak mudah salah satu desa di Kabupaten Indramayu yang akan menerima bantuan tersebut melalui proses dan tahapan yang panjang untuk ditetapkan sebagai desa penerima program Mitra Cai.
 
Hal yang sama terjadi pula di wilayah eks Kawedanan Haurgeulis,  penerima program yakni kelompok P3A, diduga dipungut anggaran mencapai kisaran Rp 50 juta rupiah, yang disetorkan kepada tim aspirasi selaku pengusung program.
 
“Anggarannya di potong sekitar 50 juta yang harus disetorkan kepada tim, saya sendiri ga tau nama orangnya,” ujar salah satu Ketua P3A di Kecamatan Anjatan.
 
Ketua LPPNU Kabupaten Indramayu, Sidik Parabek, menyayangkan kondisi yang terjadi saat ini, dimana Poktan Mitra Cai sebagai obyek penerima bantuan program pemerintah harus menjadi tumbal dari proses pemanfaatan bantuan di daerah. Ia meminta kepada para pihak untuk menahan diri agar tidak melakukan hal yang dapat merugikan petani di Kabupaten Indramayu.
 
“Apalagi dengan maraknya informasi kutipan anggaran bantuan program Mitra Cai dari Kementerian PUPR, kenapa petani yang dikorbankan, bantuan itu manfaatnya untuk umat bukan untuk para elit, jadi tolong kembalikan,” tuturnya.
ads

Baca Juga
Related

Senja Hari Putri  Siap Maju Bacaleg PDI Perjuangan Dapil 6 Indramayu

SENJA HARI PUTRI, salah satu bakal calon legislatif (Bacaleg)...

Aplikasi SIKS-NG ; Coret Penerima Bansos Tak Tepat Sasaran

SLAWI,(Fokuspantura.com),- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal melalui Dinas Sosial (Dinsos)...

Partai Demokrat Kunci Koalisi Pilkada Indramayu

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Konstelasi politik jelang Pemilihan Kepala Daerah(Pilkada) Bupati dan...

Wagub Uu Klarifikasi Ihwal Pernyataan Embarkasi BIJB

BANDUNG,(Fokuspantura.com),- Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengaku...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu