INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ribuan warga masyarakat Kabupaten Indramayu menggelar aksi solidaritas dan mengutuk tindakan teror bom yang terjadi di beberapa tempat di Surabaya akhir akhir ini. Bentuk gerakan keprihatinan itu dilakukan dengan menyalakan seribu lilin dan doa bersama di Tugu Perjuangan Kabupaten Indramayu, Selasa (15/5/2018) malam.
Korlap Aksi Keprihatinan 1000 Lilin, Karyana Tukul mengatakan aksi tersebut merupakan bentuk masyarakat Indramayu kepada para korban tragedi bom di Surabaya. Bahkan dalam paparnya masyarakat Indramayu tidak takut terhadap para teroris.
“Tidak ada satupun ajaran agama yang mengajarkan aksi terorisme,” ungkapnya.
Ia mengajak kepada peserta aksi agar menggunakan media sosial (medsos) secara bijak dengan tidak menyebarkan ujaran kebencian dan hoax. Peserta aksi juga diminta untuk tidak menyebarluaskan foto-foto tragedi bom.
“Itu salah satu cara melawan teroris”, tukas Karyana.
Senada, Anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syafiudin (DMS), mengungkapkan aksi seribu lilin menunjukkan bahwa anak-anak muda Indramayu memiliki empati dan simpati yang tinggi terhadap para korban tragedi bom Surabaya.
“Anak-anak muda Indramayu tidak takut menghadapi aksi teror,” tegas Daniel.
Ia mengungkapkan, tidak ada agama yang mengajarkan kebencian, apalagi agama Islam yang rahmatan lilalamin.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, Taufik Hidayat, menegaskan, atas nama pribadi dan lembaga, dia mengutuk tragedi bom di Surabaya dan Sidoarjo.
“Aksi itu memecah belah kedamaian dan kerukunan umat beragama di Indonesia,” tutur Taufik.
Ia meminta kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Indramayu untuk waspada terhadap aksi terorisme.
Taufik mengajak kepada masyarakat agar bersama-sama dengan polisi, TNI, tokoh agama serta tokoh masyarakat untuk menjaga lingkungan masing-masing agar tragedi bom tidak terjadi di Indramayu.
Terkait