PATROL, (Fokuspantura.com),- Sistem absensi Finger Print (FP) dengan koneksi jaringan internet, dinilai telah mendorong peningkatan kinerja pegawai di lingkungan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopdagin) Kabupaten Indramayu.
Hal tersebut diungkapkan Pengelolah Pasar Patrol, Midi, diruang kerjanya, Kamis (22/8/2019).
Menurutnya, dengan pemberlakuan absensi FP telah memacu tingkat kedisiplinan waktu pegawai, mulai dari kehadiran hingga akhir jam kerja, sesuai dengan ketentuan masa kerja yang diberlakukan, yakni pukul 07.00 pagi hingga pukul 16.00.
“Dengan absensi Finger Print karyawan datang lebih pagi, dari sebelumnya dan pulang sesuai dengan jam kerja yang sudah ditentukan yakni pukul 16.00 wib,” ujarnya.
Midi juga mengungkapkan, untuk jajaran dinasnya masih mengalami keterbatasan sarana absensi sehingga beberapa untuk Pasar Patrol melayani absensi bagi petugas diketiga pasar lainnya seperti Pasar Sukra, Pasar Anjatan dan Pasar Bugel, namun begitu merekapun bisa melakukan absensi langsung pada mesin absensi kantor dinas ataupun mesin absensi pada lingkup kerja Diskoperindag Kabupaten Indramayu.
“Ada tujuh pasar di Kabupaten Indramayu yang menyediakan mesin absensi Finger Print dan untuk Pasar Patrol melayani absensi personil Pasar Sukra, Bugel dan Anjatan,” ungkapnya.
Menyinggung tentang, pengelolahan sampah di lingungan Pasar Patrol, Midi mengatakan, dengan rusaknya mesin pengolahan sampah di TPA Kertawinangun Kecamatan Kandanghaur pembuangan sampah dialihkan ke TPA Pecuk yang jaraknya cukup jauh, sehingga terjadi keterlambatan armada pengangkut sampah.
“Meski jumlah ritasinya tetap sama akan tetapi kadatangan armada mengalami keterlambatan karena jarak tempuhnya cukup jauh, untuk itu kami berharap mesin pemgolah sampah di TPA Kertawinangun segera beroperasi kembali,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu, Aep Surahman mengaku sudah melakukan langkah dalam menangani masalah TPA Kertawinangun, Kandanghaur yang saat ini terdapat masalah rusaknya alat berat menyebabkan proses pengangkutan sampah diwilayah tersebut terkendala.
“Alat berat sedang diperbaiki, mudah – mudahan dalam minggu ini sudah bisa operasional kembali,” tutur Aep.