CIREBON,(Fokuspantura.com),- Konflik di Timur Tengan antara Arab Saudi dan Qatar dinilai tidak mempengaruhi bisnis penyelenggara keberangkatan umroh dan haji secara keseluruhan.
Seperti dikatakan Kepala Cabang PT Solusi Balad Lumampah (SBL) Cirebon, Hj Rami, sebelum konflik terjadi, para perusahaan penyelenggara umroh dan haji, termasuk PT SBL, sudah menjalin kerjasama dengan pemerintah Arab Saudi, maskapai penerbangan maupun hotel-hotel yang ada di tanah suci.
“Jauh-jauh hari sebelumnya, kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait pembuatan visa. Kami juga telah memesan hotel yang ada di Mekah maupun Madinah serta bekerjama dengan pihak penerbangan seperti Garuda Indonesia dan Arab Saudi Airlines,” jelas Hj Rami di kantornya, Jalan Evakuasi, Kota Cirebon, Jumat (21/07).
Dikatakan Hj Rami, PT SBL berkantor pusat di Bandung dan memiliki 63 cabang di berbagai kota di Indonesia. Hingga saat ini, perusahaannya telah memberangkatkan puluhan ribu jamaah di seluruh Indonesia.
Bahkan, jamaah PT SBL juga tersebar di luar negeri seperti Hongkong, Taiwan, Singapura, dan lain-lain. Di Cirebon, PT SBL baru buka selama dua bulan. Wilayah Cirebon dan sekitarnya dinilainya memiliki potensi yang bagus bagi bisnis travel umroh dan haji.
“Kami ingin menjangkau dan mendekatkan diri kepada masyarakat di daerah yang ingin umroh maupun berhaji ke tanah suci,” ungkapnya.
Hj Rami menambahkan, bagi masyarakat maupun calon jamaah yang ingin memanfaatkan jasa perusahaan penyelenggara keberangkatan haji dan umroh, pastikan dicek dahulu legailtas perusahaan tersebut.
Selain itu, pastikan juga jadwal keberangkatan maupun paket harga yang ditawarkan jelas. PT SBL sudah mengantongi izin resmi Kemenag RI Nomor 561 Tahun 2016.
“Tarif umroh yang ditawarkan mulai harga Rp22,5 juta menunggu selama setahun. Bisa juga langsung berangkat seharga Rp29,5 juta. Bahkan bisa gratis dengan syiar mengajak orang lain bergabung,” ujarnya. (Son/FP)