INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kabupaten Indramayu saat ini memiliki ratusan juru las (welder) yang sudah berjasa dalam mensukseskan pembangunan proyek proyek besar baik nasional maupun internasional.
Hal itu ditandai dengan terbentuknya
Perkumpulan Welder Indramayu Bersatu (PWIB) melalui badan hukum yang sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham RI.
Namun sangat disayangkan, keberadaan ratusan Welder yang sudah memiliki kompetensi itu, masih belum mendapat pengakuan serta dilirik oleh para pihak guna memberdayakan sumber daya manusia dibidang kontruksi. Terbukti PWIB masih mengalami kesulitan dalam menyalurkan tenaga welder untuk ditempatkan di perusahaan – perusahaan yang saat ini masuk ke wilayah Kabupaten Indramayu.
Ketua PWIB Indramayu, Hasanudin, mengatakan, kehadirannya bersama pengurus PWIB di DPRD Indramayu dalam rangka meminta peran pemerintah daerah untuk memberikan ruang kepada PWIB melakui Dinas Tenaga Kerja, agar turut andil dalam menyalurkan tenaga tenaga welder lokal yang memiliki kompetensi ditempatkan di perusahaan – perusahaan yang akan masuk ke Indramayu.
Dijelaskannya, Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada saat ini, belum memberikan kemandirian bagi PWIB dan anggota, sehingga pihaknya akan berusaha untuk melebarkan sayap sebagai instruktur welding guna mencetak welder – welder yang handal dan siap berkontribusi untuk pembangunan nasional.
“Kami beranggotakan 200 orang welder yang sudah bersertifikat BNSP maupun Migas dan sudah siap bersaing,” katanya dihadapan wartawan belum lama ini.
Menurutnya, kordinasi yang sudah dilakukan bersama Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, diharapkan lebih dikongkritkan terutama bagaimana Pemkab Indramayu memberikan rekomendasi kepada PWIB agar memiliki BLK sendiri melalui dukungan dari BUMN/BUMD yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu.
“Selama ini memang kita numpang di BLK Disnaker Indramayu jika ada proses testing bagi calon welder, kedepan kami pengen mandiri dengan dukungan semua pihak,” tuturnya.
Hal yang menjadi kendala PWIB saat ini, pihaknya belum mengantongi sertifikat instruktur Welder baik dari BNSP maupun Migas Cepu. Upaya ini yang sedang ditempuh oleh PWIB agar bisa memiliki instruktur Welding guna mempersiapkan tantangan zaman.
Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin, menyambut baik kehadiran PWIB guna mewujudkan harapan dan keinginan para juru las di Kabupaten Indramayu. Mantan Worker di Kilang Exor I Balongan ini, memiliki kebatinan yang sama jika saat menjadi pekerja di Exor Balongan banyak hal hal yang perlu dipikirkan oleh para pemegang kebijakan.
Berangkat dari cerita masa lalu, Syaefudin, langsung melakukan kordinasi dengan PT Pertamina Balongan dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu agar dapat menerima keberadaan PWIB sebagai mitra kerja dalam mewujudkan cita – cita dan harapan para juru las.
“Kehadiran PWIB adalah ingin agar mereka bisa diterima oleh semua kalangan dalam rangka bagaimana para juru las bisa bekerja di proyek proyek besar di Indramayu,” katanya usai menerima PWIB.
Terpisah, Kepala UPTD BLK Disnaker Indramayu, Asep Kurniawan, mengaku sudah melakukan komunikasi dan kordinasi yang baik dengan PWIB Indramayu. Bahkan beberapa agenda kegiatan pihaknya sudah melibatkan untuk menjadi bagian dari proses pelatihan tenaga kontruksi bagian pengelasan.
Disinggung dengan keinginan dari PWIB yang menghendaki dapat menjadi instruktur welding, pihak mendukung dan sangat terbuka untuk diusulkan kepada BNSP sehingga kedepan tidak mengandalkan instruktur dari daerah lain.
Menurutnya, PWIB sebagai organisasi perhimpunan tenaga las, sangat berpeluang untuk bisa diperjuangkan ke BNSP nanti. Yang terpenting, kata Asep, bisa memenuhi ketentuan yang disyaratkan.
“Misalnya instruktur minimal pendidikan SLTA, pastinya kami akan rekomendasikan,” terang Asep.
Terkait