ParekrafRatusan Lahan di Pantai Ujunggebang Terancam Musnah

Ratusan Lahan di Pantai Ujunggebang Terancam Musnah

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Desa Ujunggebang Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, yang memiliki garis pantai sekitar 2 kilometer dengan keberadaan ratusan hektar lahan produktif disepanjang pantai yang terdiri dari lahan pertanian, tambak dan obyek wisata, tidak luput dari ancaman abrasi.
 
 
Sementara tanggul penahan gelombang atau break water dengan menggunakan kontruksi batu, yang terpasang disepanjang pantai, dinilai kurang efektif, karena gelombang laut disertai angin kencang tanpa hambatan menghantam  tanggul tersebut hingga rusak sehingga air laut menerobos ke pinggir hingga menggenangi dan mengikis lahan baik pertanian, tambak dan juga obyek wisata.
 
 
Selain itu, keberadaan pembangunan pelabuhan di pantai Desa Patimban Kecamatan Pusakaratu Kabupaten Subang, dengan aktifitas reklamasinya disinyalir turut memicu peningkatan abrasi pantai Ujunggebang, yang diduga arus air akibat dorongan angin timur tertahan reklamasi dan berbalik menghantam bagian pantai yang berada pada posisi sebelah timur Desa Patimban.
 
 
Salah satu tokoh masyarakat Desa Ujunggebang sekaligus pegiat lingkungan, Sarjani, Jum’at (3/9/2021) mengungkapkan, abrasi yang terjadi di pantai Ujunggebang terus bergerak masip, hal itu disebabkan tidak adanya penghambat ataupun pemecah gelombang di perairan pantai, sehingga laju ombak menghantam tanggul hingga jebol dan ketika air pasang (rob) air laut meluap hingga ke hamparan lahan pertanian dan tambak, sedangkan meski berada di pinggiran pantai, lahan tersebut tergolong produktif dengan jumlah luasan sekitar 100 hektar yang terdiri dari lahan aset desa dan milik warga.
 
 
 
“Jika kondisi tersebut dibiarkan maka ratusan lahan di sepanjang pantai Ujunggebang akan musnah,” ungkapnya.
 
 
Menurutnya, kebijakan pemerintah yang sudah direalisasikan beberapa tahun lalu untuk pencegahan abrasi dengan membangun break water berupa tanggul penahan ombak dinilai kurang tepat, karena meski dilakukan pemeliharaan reguler akan tetapi benturan gelombang yang cukup kuat cenderung merusak dan menghancurkan tanggul tersebut. 
 
 
 
Untuk itu, lanjut Sarjani, pemerintah dimohon untuk segera mengambil langkah kongkrit guna menyelamatkan pantai Ujunggebang dengan teknis yang lebih tepat, bukan hanya tanggul penahan gelombang saja melainkan ditambah dengan pembuatan groin agar efektifitas break water lebih maksimal, karen selain sebagai pelindung pantai juga berfungsi pula menahan transport sedimen di sepanjang pantai,  selain itu pula keberadaan Pelabuhan Patimban diduga telah menambah kontribusi terhadap percepatan abrasi itu artinya potensi abrasi akan lebih meningkat dibanding sebelumnya.
 
 
“Kami berharap pemerintah segera mengambil langkah kongkrit guna menyelamatkan pantai Ujunggebang dimana terdapat potensi ekonomi produktif seperti pertanian, perikanan serta ekowisata,” terangnya.
 
 
Terpisah, Kepala Desa Ujunggebang, Dedi Gunawan, mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada Pemda Indramayu terkait permasalahan tersebut dan mendapatkan direspon dengan baik oleh Bupati Indramayu, untuk kemudian dibuatkan surat permohonan kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC), diantaranya penyelematan pantai berupa pembangunan penahan obat berikut zety sebagai pemecah ombak, pembangunan jembatan penghubung antara Ujunggebang dan Patimban, serta pemberdayaan nelayan dengan peningkatan alat tangkap menggunakan perahu yang lebih besar.
 
 
“Kami sudah menghadap Bupati guna menyampaikan permasalahan tersebut, alhamdulillah direspon dengan baik dan Bupati akan mengirimkan surat kepada BBWSC,” ujarnya. 
ads

Baca Juga
Related

Jelang Nataru, Aleg Baher Sidak SPBU dan SPBE Pantura Indramayu

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Anggota Komisi VII DPR RI, H. Bambang Hermanto didampingi...

Program Irdes Optimalisasi Produksi Tanaman Pangan Desa Bogor

SUKRA, (Fokuspantura.com),- Pelaksanaan program Irigasi Desa (Irdes) dinilai mampu...

Camat Oce Titipkan Tiga Hal Untuk Kuwu Baru

KARANGAMPEL,(Fokuspantura.com),- Serah terima jabatan (Sertijab) kuwu di Kabupaten Indramayu...

56 Pekerja Morowali Sampai di Indramayu

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Sebanyak 56 pekerja yang terlantar di kawasan PLTU...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu