SLAWI (Fokuspantura.com),- Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Tegal menggelar Silaturahmi Pengasuh Pondok Pesantren dengan mengusung bangkit kemandirian ekonomi, berlangsung di SMK Al Amiriyah komplek Ponpes Al Amiriyah Desa Kambangan, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Rabu (1/9/2021).
Hadir dalam kesempatan itu Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Ponpes Kemenag Kabupaten Tegal H. Kokabudin S.Ag, Ketua FKPP Kab Tegal KH Syamsul Arifin pengasuh Ponpes Al Amiriyah, Pembina FKPP Kab Tegal KH A. Nasichun Isa Mufti yang juga pengasuh Ponpes Mahadut Tholabah.
Mewakili unsur pelaku usaha hadir Owner Roti-Qu Haryono, Kepala Cabang Penerbit Erlangga A. Arifin serta para pengasuh Ponpes yang tergabung di Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Tegal.
Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP ) Kabupaten Tegal, KH Syamsul Arifin, mengatakan, Owner Roti – Qu hadir dalam rangka bekerjasama Pondok Pesantren mendirikan pabrik roti.
Menurutnya, pendirian pabrik roti ini sebagai langkah pendayagunaan Ponpes dengan memberi keahlian para santri. Sehingga ketika para santri keluar dari pondok tidak merasa bingung apa yang harus dikerjakan. Disamping dalam rangka membangun kesejahteraan dan perekonomian pondok
Langkah itu dilakukan setelah hampir dua tahun banyak kegiatan pondok terhent. Seperti kegiatan pengajian umum dan santri vakum karena covid 19.
“Dengan situasi yang agak reda dan tetap memberlakukan protokol kesehatan Ponpes Al Amiriyah bekerjasama FKPP menggelar kegiatan silaturahmi pengasuh pondok pesantren untuk kemandirian ekonomi,” ungkap Pengasuh Ponpes Al Amiriyah ini.
Sementara, Kepala Seksi Pendidikan Duniyah Dan Ponpes Kemenag Kabupaten Tegal, Kokabudin mengatakan, pondok pesantren memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah serta lembaga kemasyarakatan yang telah memberikan warna tersendiri.
Ponpes menurutnya tumbuh dan berkembang bersama warga masyarakatnya sejak berabad-abad. Oleh karena itu, tidak hanya secara kultural bisa diterima, tapi bahkan telah ikut serta membentuk dan memberikan gerak serta nilai kehidupan pada masyarakat yang senantiasa tumbuh dan berkembang.
Lebih lanjut dikatakannya, figur kyai dan santri serta perangkat fisik yang memadai sebuah pesantren senantiasa dikelilingi oleh sebuah kultur yang bersifat keagamaan. Kultur tersebut mengatur hubungan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.
” Fungsi pemberdayaan santri tidak hanya terfokus pada persoalan pendidikan. Dibalik itu perekonomian Ponpes punya andil besar dalam memerdekakan Indonesia maka isi dengan membangun Indonesia” tuturnya
Senada, Pembina FKPP Kabupaten Tegal, KH A. Nasichun Isa Mufti, menyambut baik langkah para pelaku usaha dan ekonom yang membangun kerjasama dengan pondok pesantren di Kabupaten Tegal. Terutama dengan Ponpes yang tergabung dalam organisasi FKPP .
“Membentuk dan menguatkan sumber ekonomi dan keuangan Ponpes dengan memberdayakan santri. Dan menghadirkan tim ekonomi serta pelaku usaha sebagai mesin penggerak sumber dana Pondok Pesantren” ungkap pengasuh Ponpes Mahadut Tholabah Babakan Lebaksiu ini.
Diakui oleh KH Nasichun, fungsi pesantren secara umum adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yang dapat berperan aktif di dalam lingkungan masyarakat modern saat ini melalui fungsi pendidikan, religi, sosial serta penambahan fungsi ekonomi pada pesantren, pungkasnya.