INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) penerimaan pupuk subsidi dan Kartu Tani yang diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan ketepatan sasaran penyaluran dinilai masih perlu banyak pembenahan.
Pasalnya, penerapan sistem tersebut guna mengevaluasi distribusi pupuk bersubsidi tahun 2020 sekaligus meminimalisir penyelewengan justru implementasinya di Kabupaten Indramayu sebagai daerah serapan pupuk bersubsidi terbesar masih menyisahkan masalah diantaranya
pendistribusian pupuk bersubsidi untuk petani diwilayah tersebut yang belum memiliki kartu tani harus membeli pupuk harga non subsidi. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi dari sisitem penerapan program Menteri Pertanian (Mentan) Syarul Yasin Limpo (SYL) bukan meminimalisasir data ganda penerima bantuan pupuk bersubsidi tahun 2020, justru menciptakan potensi pungutan liar (pungli) oleh oknum kelompok tani.
“Lebih parah, pupuk bantuan diperjual belikan oleh oknum Ketua Poktan dan oknum aparat desa, anggota tani yang bodoh – bodoh pada bayar pada mau, saya sudah lapor ke Kepala Desa eh ternyata kong kaling kong, jadi posisi saya kurang kuat berjuang sendirian,” tutur sumber diwilayah Kecamatan Anjatan ini.
BACA JUGA : Harga Pupuk Meroket, Wamti Desak Pupuk Kujang Turun Tangan
Asda II Setda Indramayu, Maman Kostaman, mengatakan, persoalan distribusi dan penyaluran pupuk pertanian di Kabupaten Indramayu setiap tahun terus mengalami masalah yang tak kunjung selesai. Hal itu dipicu oleh data RDKK melalui sistem elektronik dan proses distribusi yang harus dibenahi.
“Betul, dari RDKK sampai distribusi banyak yang harus dibenahi,” kata Maman saat dikonfirmasi lewat pesan Wahasapp.
Menurutnya, proses distribusi pupuk pertanian yang saat ini dikeluhkan oleh masyarakat petani akan disampaikan kepada Dinas Pertanian sebagai liding sektor yang membidangi untuk segera di tindak lanjuti secara cermat dan tepat. Sehingga persolan kedepan bisa dicarikan solusi penanganan.
“Saya akan teruskan ke Kadis Pertanian dan nanti disampaikan lewat Kabid yang menangani,” terang Mantan Kadis Kopdagin Indramayu ini.
Sementara itu, informasi yang diperoleh saat ini, jika stok pupuk bersubsidi di gudang lini 3 sudah mencukupi untuk kebutuhan 2 minggu ke depan, hanya saja pupul tersebut tidak bisa disalurkan karena e-RDKK nya tidak support.