SUMBER, (Fokuspantura.com),- Bupati Cirebon, Imron Rosadi, belum melakukan langkah hukum atas bocornya data hasil RT-PCR diagnosa Covid-19 (Sweb tes) dua pedagang Pasar Sumber, yang dikeluarkan oleh salah satu perguruan tinggi di Kota Cirebon. Namun lebih fokus penanganan pasien dengan status positif dan juga pedagang lainya .
“Belum ada rencana untuk mengambil upaya hukum soal kebocoran data ini, yang kami lakukan sekarang ini bagai mana menyelamatkan pedagang yang ada di Pasar Sumber,” ujar Imron, usai menggelar rapat Forkopinda di Kantor Setda Kabupaten Cirebon, Kamis (28/5/2020).
Dikatakan Imron, pihaknya masih mendalami kebenaran surat laboratorium UGJ yang tersebar di media sosial hingga membuat pedagang dan masyarakat di sekitar pasar sumber Kabupaten Cirebon resah.
“Kita tetap mendalami akan kebenaran surat yang beredar di masyarakat itu, surat hasil swab tes dua pedagang yang positif itu yang memiliki kop surat UGJ benar, tapi kalau dilihat itu benar karena semua data secara lengkap sangat terlihat, dan saya baru tau hari ini sebelum rapat bersama Forkopimda,” ujar dia.
Baca Juga : http://fokuspantura.com/fokus-cirebon/3632-hasil-tes-swab-dua-pedagang-pasar-sumber-beredar
Menurutnya, secara SOP, hasil swab tersebut hanya untuk konsumsi instansi pemerintah dan juga pihak yang bersangkutan yang positif terpapar covid-19.
“Surat itu kan dikirim hanya satu pintu melalui Dinkes dan memberi tahukan kepada camat kemudian ditembuskan kepada yang bersangkutan,” paparnya.
Ia menekankan kepada seluruh pihak, agar bijak dalam menggunakan media sosial terlebih lagi tidak digunakan untuk menyebarkan data pasien covid-19 yang berpengaruh pada psikologis pasien.
“Kalau pakai medsos itu bijak, jangan digunakan untuk menyebarkan hasil swab tes. Karena dengan menyebarkan hasil swab tes akan berpengaruh pada psikologis pasien,” jelasnya.