JAKARTA,(Fokuspantura.com),- Ketua Tim Covid-19 FPKS DPR RI, Netty Prasetiyani, meminta kepada masyarakat asal Cirebon dan Indramayu, untuk tidak mudik kampung halaman pada Lebaran Idul Fithri 1441 Hijriyah. Ajakan politisi PKS dari Dapil Jabar VIII ini, mendukung sikap Pemerintah melarang masyarakat mudik lebaran, terutama dari dan ke wilayah zona merah Covid-19. ,
Hal itu disampaikan seusai menjadi narasumber dalam Diskusi Webiner bertajuk Pemberdayaan Perempuan di Masa Pandemi yang diselenggarakan oleh PAHAM Indonesia, Minggu,(26/4/2020).
“Perantau asal Cirebon dan Indramayu yang tersebar di zona merah Covid-19 seperti Jabodetabek dan kota besar lainnya untuk tidak mudik lebaran. Kalau cinta pada keluarga di rumah, pulangnya nanti setelah kondisi aman,” ujar Netty.
Menurutnya, para perantau asal Cirebon dan Indramayu yang bekerja di sektor formal maupun informal seperti UMKM, jasa, kuliner sampai industry begitu besar. Kemudahan akses transportasi melalui tol Cipali membuat mobilitas penduduk tinggi. Pemerintah Cirebon melaporkan sampai saat ini sudah lebih dari 35.000 pemudik tiba di Cirebon.
“Bayangkan, jika jumlah sebanyak itu dianggap sebagai ODP, menjadi carrier atau naik status menjadi PDP? Ini berbahaya dan patut menjadi perhatian bersama,” tutur anggota komisi IX DPR RI.
Data terbaru tercatat per 23 April, kota Cirebon 316 ODP, 8 PDP, 4 positif dengan 1 meninggal dunia. Kabupaten Cirebon ODP 157 dengan 3 meninggal dunia, PDP 42 dengan 8 meninggal dunia, positif 6 dengan 2 meninggal dunia. Sedangkan Kabupaten Indramayu 637 ODP, 71 PDP dengan 21 meninggal dunia negatif, positif 2.
Melihat grafik yang makin meningkat, Netty juga meminta masyarakat jujur saat berhadapan dengan petugas kesehatan.
“Sampaikan apa adanya, jangan menutupi kebenaran. Kita belajar dari kasus diisolasinya 21 tenaga kesehatan RS Ciremai akibat pasien dan keluarga pasien yang tidak jujur saat berobat akibat sesak nafas setelah sebelumnya kontak fisik dengan mayat pasien positif Covid-19,”katanya.
Sebelum mengakhiri, legislator Dapil Jabar VIII ini mengingatkan, jika wilayah Cirebon dan Indramayu memiliki kerentanan kondisi yang dapat memperparah paparan Covid-19. Misalnya, cukup banyak penduduk berusia lanjut, kesadaran warga akan pentingnya kebersihan, kesehatan dan sanitasi lingkungan masih harus ditingkatkan dan Cirebon pun termasuk wilayah dengan tingkat penyebaran TBC dan DBD cukup tinggi.
“Kondisi ini menjadi faktor yang dapat memicu penyebaran Covid-19 jika banyak pemudik masuk ke Cirebon.”Pungkasnya.