INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Konstelasi politik jelang Pemilihan Kepala Daerah(Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Indramayu tahun 2020 semakin menarik. Tiga gerbong partai politik yang akan mengusung bakal calon(balon) sudah saling mempersiapkan diri, salah satunya dengan membuka penjaringan bakal calon.
Ketiga partai politik (parpol) yakni PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra kian santer melakukan langkah – angkat stategis dalam menghadapi hajat politik lima tahunan tersebut, sementara Partai Golkar yang sudah secara resmi dapat mengusung paket pasangan Bupati dan Wakil Bupati periode lima tahun mendatang, tengah sibuk hajat penataan internal yakni mempersiapkan Munas dan Musdalub Partai.
Diantara fenomena yang terjadi ahir – Ahir ini, ketiga gerbon partai politik selain Golkar (PDI Perjuangan, PKB dan Gerindra) masing – masing tidak bisa berdiri sendiri, mengingat jumlah kursi legislatif masih jauh dari harapan, maka diperlukan koalisi atau gabungan partai politik untuk memiliki tiket masuk pada Pilkada 2020 nanti.
PDI Perjuangan dengan raihan 7 kursi di DPRD Indramayu, harus bekerja keras agar bisa menggandeng Partai Demokrat yang telah memiliki keterwakilan diparlemen 3 kursi. Begitupun Partai PKB yang hanya memiliki 7 kursi memiliki nasib yang sama, harus menggandeng Perindo, Hanura, Nasdem dan PKS yang masing-masing 1 kursi. Apalagi Partai Gerindra yang hanya memiliki keterwakilan di Parlemen 6 kursi setidaknya harus bisa memiliki komunikasi kuat dengan Partai Demokrat dan Perindo.
Peta politik koalisi jelang Pilkada Indramayu ini, nampanya bakal diprediksi mengerucut pada tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu untuk berlaga meramaikan pesta demokrasi lima tahunan.
Lalu, apakah ada upaya mendesain pelaksanaan Pilkada nanti akan diikuti oleh dua gerbong kekuatan petahana dan lintas perubahan (head to head) jika diperhadapkan pada kondisi dan situasi perolehan kursi masing-masing partai politik hasil Pileg 2019 lalu ?
Ketua DPC Partai Demokrat, Sri Budiharjo Hermawan mengatakan, partai yang dipimpinnya diyakini akan menjadi penentu koalisi dari tiga gerbong partai politik yang hari ini sudah melakukan proses dan tahapan Pilkada melalui penjaringan atau konvensi bakal calon bupati.
Diyakininya, keberadaan Fraksi Demokrat dan Perindo akan menjadi kunci penentu bagi terwujudnya koalisi untuk mendapatkan tiket masuk guna mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, begitupun sebaliknya, jika wacana koalisi nasional saat Pilpres akan ditarik ke wilayah daerah, maka PKB, PDI Perjuangan, Golkar, Perindo, Nasdem dan Hanura ( koalisi Indonesia kerja) akan menjadi satu melawan kekuatan koalisi Gerindra, Demokrat dan PKS.(koalisi adil makmur) hingga terjadi head to head.
Namun, lanjut Budi, apapun kondisi politik yang akan terjadi nanti, jika Partai Golkar dipisahkan dari perhelatan usungan koalisi, Partai Demokrat akan menjadi kunci terwujudnya koalisi bagi tiga partai yang hari ini sudah melakukan langkah-langkah persiapan menuju Pilkada.
“Kami masih memantau, sejauh mana tiga parpol yang sudah mengambil ancang-ancang, melahirkan sosok Calon Bupati Indramayu yang sesuai dengan visi misi partai kami,” kata Budi dalam bincang-bincang ringan di Cirebon, Sabtu(16/11/2019).
Menurutnya, posisi Partai Demokrat bukan hanya memiliki akses penentu koalisi, tapi setidaknya ketiga parpol yang nanti akan bergabung bisa menerima tawaran figur yang sudah dipersiapkan.
“Kami punya figur, jika diukur dari popularitas, elektabilitas dan ketokohan sama, maka tidak menutup kemungkinan kami siap berkoalisi,” tandas Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat ini.
Budi menegaskan, sosok Calon Bupati yang menjadi harapan Partai Demokrat adalah mereka yang memiliki integritas, elektabilitas, popularitas dan diharapkan oleh masyarakat Kabupaten Indramayu terutama semangat perubahan untuk menata dan membangun Indramayu lebih baik.
“Pilkada sebelumnya akan menjadi pelajaran bagi langkah DEmokrat kedepan harus lebih baik,” pungkasnya.