PATROL (Fokuspantura.com),- Pantai Ujung Orih yang terletak di gugus pantai utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kondisinya memprihatinkan, pasalnya pantai yang tengah dikonsep oleh Pemdes Patrol Lor, Kecamatan Patrol sebagai salah satu obyek wisata alam dengan model ekowisata plus variant agrowisata itu, kerap tergerus abrasi.
Kendati pemerintah beberapa tahun lalu sudah melakukan pembangunan tanggul penahan ombak akan tetapi abrasi terus bergerak masif hingga merusak tanggul dan mengikis pantai yang memiliki potensi wisata dengan nilai ekonomis cukup tinggi.
Kepala Desa Patrol Lor, H. Sulaeman Nurkabir, mengatakan, pihaknya sedang melakukan penataan pantai Ujung Orih guna diwujudkan sebagai ekowisata berikut pengembangan agrowisata, karena posisinya sangat setrategis yakni berdampingan dengan lahan pertanian khususnya hortikultura, selain itu diareal pantai tersebut terdapat situs budaya yaitu makan leluhur yang posisinya semakin dekat dengan bibir pantai.
“Abrasi yang bergerak masif merusak tanggul penahan ombak dan mengancam pantai Ujung Orih juga keberadaan situs budaya yakni makam leluhur yang posisinya terus bertambah dekat dengan bibir pantai,” ujarnya.
Ia mengatakan, selain tanggul yang sudah mulai rusak, 3.000 batang pohon mangrove yang ditanam pada tahun lalu, dengan suport salah satu Anggota DPRD Kabupaten Indramayu, turut rahib, padahal itu merupakan bagian dari upaya Pemdes untuk menjaga pantai dari abrasi sekaligus bagian dari konsep ekowisata dapam bentuk konservasi tanaman pantai.
“Kami tetap konsisten dengan tetus berupaya mewujudkan Ujung Orih sebagai obyek wisata pantai yang saat ini sudah mulai ramai pengunjung,” terangnya.
Terpisah, salah satu tokoh masyarakat Desa Patrol Lor, Asep, kepada Fokuspantura.com mengatakan, pantai Ujung Orih adalah salah satu ikon Desa Patrol Lor karena dipantai tersebut selain terdapat makam leluhur yang bisa dijadikan situs budaya juga pantai tersebut sudah menjadi destinasi wisata bagi warga lokal yang sudah rami pengunjung, yang jumlahnya mencapai ratusan orang, sehingga berpeluang terjadinya pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
“Kami berharap pemerintah segera melakukan upaya pemulihan tanggul penahan gelombang sebagai langkah penanggulangan pantai dari ancaman abrasi,” pungkasnya.