LOSARANG,(Fokuspantura.com),- Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan pejabat Direktorat Irigasi Pertanian Kementan RI saat meninjau langsung kondisi terkini lahan pertanian di wilayah Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat belum membuahkan hasil bagi sekitar 450 hektar lahan pertanian di kawasan tersebut. Pasalnya hingga jadwal gilir air yang berahir Selasa(10/7/2018) pukul 00.00 wib, kondisi areal sawah di blok pipa pertamina belum terairi.
“Kemarin Pak Foyya datang ke lokasi pintu air Krama Terisi, tapi faktanya air di irigasi Cibuaya baru sampai sekarang dan belum bisa dinikmati oleh masyarakat petani, karena pintu sudah ditutup dan bukan giliran wilayah Losarang,”ungkap Zaenal Mutaqin kepada Fokuspantura.com, Selasa(10/78/2018).
Inspeksi mendadak dari Kementan RI seharusnya dapat memberikan rasa tenang masyarakat petani diwilayah tersebut, tetapi gelontoran air yang diperuntukkan bagi lahan diwilayah Muntur Kecamatan Losarang, belum bisa maksimal dapat mengairi areal pesawahan karena jadwal gilir sudah berahir.
“Jika mengacu pada jadwal gilir, kami petani menunggu sampai Sabtu besok pun kondisional, sementara lahan sudah kritis,”tandasnya.
Sementara itu, Kepala Subdirektorsat Pengembangan Jaringan Irigasi dan Perkumpulan Petani Pemakai Air, Kemetan RI, Foyya Yusufua saat berkunjung ke Kantor Dinas PUPR Indramayu mengatakan, pihaknya menanyakan perkembangan kordinasi instansi terkait dalam mengatasi permasalah kekurangan air yang terjadi di Kabupaten Indramayu sebagai daerah lumbung padi nasional.
“Kami kordinasi, diskusi masalah pengairan di Indramayu, tentu tidak hanya pertanian dan PUPR semuanya bersinergi, terutama nanti TNI akan turun mengamankan,”
Disoal tentang keluhan dugaan adanya praktek jual beli air dilapangan hingga dapat menghampat proses gilir air, pijaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, jika memang itu ditemukan dilapangan. Prinsipnya, ia meminta semua pihak untuk bersatu menyelesaikan masalah keluhan petani di Kabupaten Indramayu.
“Ya memang kita kan, saya rasa sudah jelas langkah langkah, tinggal menjalankan saja, mengamankan dan mengawal air,”
Foya menegaskan, Peluang ketersediaan air masih ada, berkat kerjasama dengan semua pihak dan pada ahirnya persoalan Kabupaten Indramayu diyakini akan dapat teratasi.
“Ada, air masih banyak ko, kerjasama semua pihak,”tutupnya.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini memberikan keterangan tertulis kepada Anggota DPR RI, Ono Surono mengatakan pihaknya sudah kordinasi dengan Dandim Indramayu atas hasil Rapat Kordinasi (Rakor) bersama BBWS, PUPR, PSDA Indramayu , Distan Indramayu, TNI, Tim Upsus Kab Indramayu dalam rangka penanggulangan ketersediaan air di Indramayu.
“Kemarin ada inspeksi tim Inasgooc Asian Games dari Jepang dan minta ada perbaikan terhadap bendung Rentang sehingga dalam dua hari ini air tidak dapat mengalir, termasuk ke kecamatan Losarang, Indramayu,”tulis Ono meneruskan pesan Banun.
Menurutnya, untuk penyelamatan tanaman padi, BBWS Cimanuk Cisanggarung membagi air (gilir giring) mulai tgl 6 sd 10 hari ke depan dengan jadwal terlampir dan setiap jadwal air dijaga kesatuan TNI.
“Jadwal gilir giring tersebut tampaknya belum tersosialisasi kepada se;uruh petani. Untuk itu saya sudah minta agar jadwal tersebut segera disosialisasiksn khususnya ke petani di kec Losarang.”tuturnya.
Ia menambahkan, progres dari upaya tersebut akan dilihat kembali ke lapangan lima hari kedepan sebagai bahan dievaluasi.
Meskipun evaluasi dilakukan selama lima hari kedepan, namun pihaknya meminta kepada Penjab Upsus Indramayu agar memantau secara khusus Kecamatan Losarang mulai besok (Rabu red).
Menanggapi penutupan pintu Cipelang di Bendungan Rentang, pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung menjelaskan kronologis yang sebenarnya bahwa rencana penutupan dan rehab kontrusksi cannoe kepentingan Asean Games 2018 pada Minggu(1/8/2018)lalu batal dilakukan, karena ada permintaan air petani Indramayu.
“Awal saya koordinasi dengan pa Kabid minta ijin 2 hari untuk konstruksi cannoe mulai ditutup minggu pagi, tapi karena hari minggu siang ada petani ke Rentang, maka air dialirkan kembali minggu siang sekitar jam 13an, jadi ditutup hanya sekian jam dan perbaikan konstruksi cannoe gagal.”ungkap H. Kasno.