PASEKAN,(Fokuspantura.com),- Ratusan warga Desa Totoran, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu menyambut positif hasil pelaksanaan pemasangan saluran PDAM Tirta Darma Ayu yang sudah diterima belum lama ini, pasalnya ratusan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) diwilayah tersebut sangat terbantu adanya program sambungan air bersih, sehingga kebiasaan antrian untuk mengambil air di salah satu sumur diwilayah tersebut sudah tak terjadi.
Penerima Program MBR, Tohari warga Rt 12 mengatakan kesempatan yang telah diterima atas ketersediaan air bersih diwilayah kawasan pesisir pantai tersebut merupakan langkah positif yang telah dilakukan PDAM Tirta Darma Ayu. Program MBR menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan sambungan air bersih yang bisa dijangkau bahkan program tersebut mendapat tanggapan positif dari masyarakat.
“Sebelum adanya sambungan ledeng, kami kesulitan mendapatkan air bersih, bahkan masyarakat pada bulan-bulan ini sudah mulai resah kekeringan,”tuturnya kepada Fokuspatura.com, Rabu(30/5/2018) dikediamannya.
Menurutnya, luncuran program pro rakyat itu, seyogyanya dapat terus dilanjutkan, mengingat keinginan pendaftaran masyarakat yang belum menerima ketersediaan air bersih sangat banyak, jika dilihat dari animo yang berkembang saat ini.
Ia menjelaskan, biaya pemasangan program tersebut hanya Rp275 ribu per titik pemasangan, Kendati berdasarkan urun rembug dengan penerima manfaat lainnya telah disepakati swadaya mandiri yang bervariatif sebesar Rp125 ribu. Besaran swadaya masyarakat tersebut, merupakan bentuk terimakasih para penerima manfaat kepada pihak panitia, pasalnya biaya operasional pasangan seperti konsumsi dan akomodasi adalah menjadi tanggung jawab bersama penerimaan manfaat (MBR) dalam bentuk swadaya tersebut.
“Jujur saya berterima kasih kepada pihak desa dan PDAM Indramayu, bayangkan jika tidak masuk dalam program MBR biaya pemasangan bisa Rp 1,3 juta,”terangnya.
Senada, Waryono mengungkapkan hal yang sama, jika selama ini pihaknya belum mendengar keluhan dari masyarakat terkait biaya pemasangan ledeng dari program tersebut.
Dapat dibayangkan, jika tak ada program MBR dipastikan hingga saat ini masyarakat sangat kesulitan memperoleh akses air bersih.
Disinggung tentang biaya pemasangan sambungan program tersebut, justru ia hanya membayar Rp200 ribu. Besaran biaya tersebut menurut Waryono bukan hanya untuk dirinya tetapi bagi sebagian penerima manfaat lainnya juga seperti itu.
“Pada prakteknya memang tidak sama dengan hasil rapat, ada yang bayar Rp400 ribu ada juga yang hanya Rp 200 ribu, termasuk saya, karena tidak ada lagi,”terangnya.
Ia mengingatkan, pada pelaksanaan program tersebut sambungan pipa air bisa sampai kepada rumah-rumah MBR sekalipun harus ditempuh dengan jarak puluhan meter, padahal jika permohonan pemasangan reguler hanya diberi jatah empat meter.
“Itu butuh tenaga lagi, dari mana biayanya jika bukan dari dana swadaya,”cetusnya.
Sementara itu, Kuwu Totoran, Caswen menyampaikan ucapan terimakasih kepada PDAM Tirta Darma Ayu yang telah merealisasi permohonannya, kendati untuk program lanjutan pihaknya sudah menerima permohonan hingga 300 MBR untuk tahun berikutnya.
“Semoga Desa Totoran masih menjadi prioritas program lanjutan tahun berikutnya,”pinta Caswen.
Terkait