INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Anggota Legislatif (Aleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, H. Dalam, apresiasi acara Photovoices, yang dilangsungakan di aula Desa Sidamulya, Selasa, 25 Februari 2025.
Dimana photovoice adalah metode penelitian kualitatif yang menggunakan fotografi dan narasi untuk menangkap pengalaman hidup seseorang. Metode ini sering digunakan dalam bidang kesehatan masyarakat, sosiologi, dan pembangunan komunitas. Dan pada acara pameran ini, memajang hasil jepretan kamera berupa beberapa poto disertai narasi dan diskusi.
Menurut H. Dalam, yang turut hadir pada acara pembukaan tersebut menjelaskan, kegiatan Photovoices merupakan acara positif sebagai pengingat akan permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat seperti, sampah dan kenakalan remaja.
“Kita apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Photovoices Internasional yang sudah mengangkat isu-isu yang terjadi di Indramayu khususnya yang terjadi di Bongas, persoalan sampah, persoalan minuman beralkohol, persoalan kesehatan dan persoalan lain yang dipublikasikan lewat poto. Kita diingatkan bahwa inilah persoalan dilingkungan kita,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Dalam, mengatakan, diharapkan kepada semua pihak agar lebih peduli terkait persoalan-persolan yang ada di lingkungan masyarakat salah satunya permasalanan sampah.
“Harapan kami dari Dinas, dari pihak kecamatan pihak dan desa ayo kita bareng-bareng peduli tentang persoalan sampah,” ucapnya.
Selain itu, Dalam pun menyampaikan agar Photivoices terus melakukan kreatifitas guna menyuarakan keresahan lewat poto dan narasi.
“Saya kira Photovoices ini dan lembaga pendukungnya diharapkan terus intens mendorong anaka-anak ini kreatif menyuarakan keresahannya,” imbuhnya.
Sementara pengurus Yayasan Kusuma Buana Jakarta, Sita Mumpuni Nindia, menjelaskan, cara Photovoices ini mengangkat isu-isu yang berkembang di masyarakat, seperti penanganam sampah dan lainya.
“Yang diangkat temen-temen ini adalah isu sampah, bagaimana sampah itu masih sangat perlu ditangani, kemudian isu bullying, kemudian isu tawuran, isu tentang pernikahan anak, kemudian ada juga tentang perlunya kesehatan repoduksi, edukasi disekolah-sekolah diangkat supaya mendapat dukungan dari pemangku kepentingan baik di Bongas maupun di Kabupaten Indramayu,” pungkasnya. (Khaerudin/FP).