INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Panitia Khusus (Pansus) V DPRD Propinsi Jawa Barat, mengunjungi Kelompok Tani Sri Makmur, Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu 12 Juni 2024.
Kehadiran rombongan wakil rakyat didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Propinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu, Ketua KTNA Kabupaten Indramayu dna anggota Poktan Sri Makmur.
Anggota Pansus V DPRD Propinsi Jawa Barat, Syamsul Bachri, mengatakan, kehadiran rombongan Pansus V DPRD Propinsi Jawa Barat di Kabupaten Indramayu dalam rangka menyempurnakan penyusunan Raperda tentang Penyelenggaraan Pertanian Organik di Daerah Provinsi Jawa Barat.
Menurutnya, Raperda tersebut sebelum diundangkan, harus terlebih dahulu tersosialisasikan kepada masyarakat petani di Jawa Barat, guna mewujudkan kesempurnaan pasal – pasal untuk memberikan kepastian hukum bagi petani organik di Kabupaten Indramayu khususnya dan umumnya di Jawa Barat.
“Kalau kami tangkap dari Raperda ini, Pemprov Jabar menginginkan tanah kita sehat, karena dengan sistem konvensional pengolahan sawah menyebabkan tanah banyak racun. Kalau kita makan dari sumber racun, maka umur masyarakat Jawa Barat maksimal 80 tahun,” kata Politisi PDI Perjuangan asal Indramayu ini.
Namun ia belum bisa meyakinkan, Raperda yang sedang dibahas, dapat diterapkan di Kabupaten Indramayu, mengingat kondisi PH, struktur tanah dan pola irigasi yang belum menunjang pada pengelolaan sistem organik.
Meskipun, kata Syamsul, di Kabupaten Indramayu sudah ada yang memulai pola cocok tanah dengan sistem organik sebagaimana yang dilakukan oleh Poktan Tani Maju di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang. Namun rasanya, penting untuk dikaji lebih dalam dampak dari target produksi nasional karena akan penurunan produktivitas padi dua sampai lima tahun mendatang.
“Ini perlunya Pansus hadir dan menanyakan kepada petani di Jawa Barat, karena dari kunjungan beberapa Poktan di Jawa Barat banyak terjadi penurunan luas lahan percontohan pola tanam organik,” sanggah Syamsul.
Usai melakukan dialog selama dua jam, rombongan mengunjungi Rice Milling Unit yang dikelola oleh Kelompok Tani Sri Makmur yang sudah mendapat bantuan dari Pemda Indramayu.(Red/Adv/FP).