KRANGKENG,(Fokuspantura.com),- Lambatnya penanganan kasus pencurian pipa milik PT.Pertamina Field Jatibarang oleh pihak Kepolisian Sektor Krangkeng mengundang perhatian warga masyarakat Desa Tegal Mulya, Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, pasalnya warga kerap mendapatkan teror dari terduga pelaku yang belum ditangkap.
Warga mendesak dan meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pencurian pipa milik Pertamina EP Jatibarang Field yang terjadi pada Sabtu (27/01/2018) lalu, di desa Tegal Mulya Kecamatan Krangkeng.
Tokoh masyarakat Desa Tegalmulya yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kasus pencurian pipa ini telah mencoreng nama baik Desa Tegal Mulya. Bahkan, banyak masyarakat yang mendapatkan teror di media sosial yang diduga berasal dari kawanan pencuri.
“Jangan sampai desa ini yang agamis dijuluki sebagai desa pencuri karena pencuriannya terjadi di desa kami. Terlebih lagi, masyarakat kami mendapatkan teror di facebook,”katanya.
Ia menambahkan, aksi pencurian pipa yang terjadi di desanya sudah sangat meresahkan masyarakat. Sehingga pihak masyarakat meminta kepada kepolisian untuk segera menangkap terduga kawanan pencuri pipa.
“Kami minta polisi segera tangkap terduga pelaku pencuri pipa agar masyarakat kami tenang dan desa kami juga kondusif”, ucapnya.
Hal senada juga diucapkan oleh tokoh ulama desa setempat. Sebut saja Ust.Kasep nengungkapkan tidak segera ditangkapnya terduga pencuri pipa, akan berdampak pada generasi muda desa setempat.
“Kalau terduga pencuri tidak ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku, maka akan ada kejadian-kejadian serupa lagi didesa kami. Dan tidak menutup kemungkinan genarasi muda desa kami ikut terjerumus ke dunia pencurian. Sehingga desa yang sudah dijuluki sebagai desa Agamis akan hilang”, ucapnya.
Sementara itu, Kuwu Tegal Mulya Edi Mukhyidin saat dikonfirmasi awak Fokuspantura.com mengungkapkan ia tidak memahami persis peristiwa pencurian yang terjadi pada pekan kemarin, namun ia mengetahui bagaimana alat berat itu berada diwilayah kekuasaannya.
“Kronologisnya saya tidak tahu karena tidak ijin dan saya juga waktu itu ada disawah mencari air. Itu (Beko -red) kan sumbernya Adhi Karya yang rencanya untuk normalisisasi irigasi di wilayah Gopala namun disalahgunakan.”tuturnya.
Namun setelah ia menyelidiki berdasarkan informasi yang diperoleh alat berat tersebut di kontrak oleh salah satu perangkat desanya yang ikut program Adhi Karya untuk menormalisasi irigasi di Gopala. Usai menormalisasi irigasi dan masih memiliki jam kontrak, operator beserta beko tersebut pun disuruh ke Desa Tegal Mulya untuk memperbaiki gorong-gorong yang lokasinya tidak jauh dari lokasi pencurian.
“Setelah selesai dan hendak balik, beko itu lewat jalan pertamina karena tidak ada jalan lain. Mungkin karena lihat kanan kiri ada pipa tidak berfungsi yang terpendam,”terang Edi.
Terpisah, Kapolsek Krangkeng AKP. I Nyoma Dita saat dikonfirmasi dikantornya terkait kasus pencurian pipa Pertamina, enggan berkomentar lebih jauh.
“Masih belum jelas, kerugiannya juga belum tahu. Nanti saja”, ucapnya.
Selain alat berat beko yang sudah diberi police line, polisi juga mengamankan barang bukti alat potong las dan potongan-potongan pipa berdiameter 2 inchi dengan panjang sekitar 2 meter yang ditemukan di sekitar lokasi pencurian atau sekitar 9 meter dari lokasi pemotongan.
“Jumlahnya ada 25 potongan pipa yang sudah diamankan,”tandasnya.
Sebelumnya, pencurian pipa milik Pertamina EP Jatibarang Field terjadi di desa Tegal Mulya Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu Sabtu (27/01/2018) lalu. Aksi pencuri ini tergolong nekat dan berani karena dilakukan di sore hari dengan mengunakan alat berat berupa Excavator untuk bisa mengeluarkan pipa yang ditimbun didalam tanah dan memotongnya dengan alat potong las. Namun aksi pencurian tersebut dapat digagalkan oleh security pertamina yang sedang berpatroli di wilayah tersebut.