INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Sisa waktu empat bulan jelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak yakni pada 27 Nopember 2024, menjadi perhatian serius masyarakat Kabupaten Indramayu. Sejumlah nama Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup, bermunculan di daerah pantura yang dikenal dengan sebutan Kota Mangga.
Salah satunya Ady Setiawan, dimana pria kelahiran Kota Semarang, yang saat ini menjabat sebagai Dirut Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu tersebut, digadang – gadang bakal mendampingi Cabup Petahana, Nina Agustina.
Ady mengatakan, berkaitan dengan adanya aspirasi kawan-kawan dan juga kerabat termasuk beberapa pemberitaan tentang pencalonannya sebagai Cabup Indramayu, saat ini dirinya yang masih menjabat selaku Dirut Perumdam Tirta Darma Ayu atau PDAM Indramayu, akan tetap konsentrasi menjalankan tentang ke PDAMan sebagai tugas keseharian, meski diakuinya ada beberapa masyarakat khususnya warga Nahdliyyin, simpatisan PDAM dan beberapa masyarakat menghendaki dirinya untuk memberikan sumbangsih pemikiran yang lebih luas bagi Indramayu sehingga mendorong dirinya untuk menjadi calon wakil Bupati Indramayu.
“Bagi saya jabatan apapun yang terpenting bermanfaat bagi masyarakat, saya datang ke Indramayu dengan segenap pengalaman dan skill secara profesional ingin mengabdi di Kabupaten Indramayu,” kata Ady ketika ditemui di kedai Coffe Kopid Patrol, Sabtu, 20 Juli 2024, malam.
Menyinggung tentang sebutan warga pendatang di Kabupaten Indramayu, Ady menanggapi, menurutnya hal itu merupakan hak masyarakat dan secara pribadi tidak masalah karena masyarakat itu sendiri merupakan bagian dari keluarga besarnya di Indramayu, karena dimana bumi berpijak semua masyarakat itu sendiri adalah keluarga besar, sehingga isu primordialisme tidak perlu dipermasalahkan, karena yang terpenting adalah bagaimana bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat.
“Sebagai warga Indonesia, dimana bumi berpijak maka disitu langit akan dijunjung, kita harus berbuat baik dimanapun kita berada,” ujar pria yang akrab disapa Pak De Air alias Bakul Banyu.
Selain itu, kehadirannya di wilayah barat Kabupaten Indramayu sebagai konsolidasi guna melakukan penjajagan politik terkait elektabilitas, Pak De menegaskan, secara kebetulan ada kelonggaran waktu disela kesibukan selaku Dirut PDAM maka dimanfaatkan untuk melakukan pendekatan sekaligus mendalami aspirasi masyarakat yang mendorong untuk pencalonannya sebagai Cawabup.
“Saya hadir di Caffe Kopid Patrol ini salah satunya untuk menjaring isu-isu yang ada di wilayah barat Kabupaten Indramayu, seperti isu infrastruktur dan juga pemekaran kabupaten,” terangnya.
Pak De juga mengatakan, jika berdasarkan kajian dan keinginan masyarakat untuk pemekaran itu sudah bulat serta secara regulasi sudah memungkinkan untuk dilakukan pemekaran, maka sebagai kabupaten induk tentunya harus mendorong untuk persiapan, setidaknya mungkin sentra distric building atau pusat-pusat pemerintah harus dipersiapkan minimalnya masterplannya, seperti penentuan letak dan titik koordinat serta luasannya, kemudian dengan anggaran yang ada bekerjasama dengan pemerintah pusat, jika pemekaran ini sudah waktunya dan mendapat legalisasi dari pemerintah pusat, pastinya pemerintah pusat akan memfasilitasi bersama Pemerintah Daerah induk dalam hal ini Kabupaten Indramayu, untuk menyiapkan masterplan, lahan yang digunakan dan juga infrastruktur akses.
Namun begitu, lanjut Pak De, ini perlu dilakukan study analisis yang komprehensif berkaitan dengan kebijakan makro pemerintah pusat karena Pemkab Indramayu sudah menentukan kawasan peruntukan industri di Kabupaten Indramayu yang beberapa diantaranya meliputi wilayah barat Kabupaten Indramayu, jadi harus sinergi dan komprehensif.
“Meski saya belum masuk pada substansi yang lebih mendalam, tapi indikator pemekaran bagi saya adalah, kemudahan pelayanan, pemerataan pembangunan dan sumber daya yang ada di daerah pemekaran ini perlu disiapkan yang lebih masip,” pungkas Bakul Banyu. (RC/Red/FP).
