EdukasiKorupsi dan Koruptor Musuh Bersama Berdasarkan Psikologi 

Korupsi dan Koruptor Musuh Bersama Berdasarkan Psikologi 

Oleh : Rizqi Fathullah Mahfudz*) 

Kenapa seseorang itu bisa melakukan tindak korupsi dan menjadi koruptor ? menurut para ahli psikologi, korupsi adalah gejala kompleks. Gejala darimana? Gejala dari segelintir orang orang yang takut mati, Apakah ada manusia yang tidak takut mati? Pasti disetiap saat pun selalu ada kecemasan akan kematian dan itu fakta. Fakta itu membawa perasaan hampa seperti “Hubungan saya tidak aka berlanjut” , “ saya tidak akan menjadi apa-apa “. 

Nah, agar seseorang tidak memiliki pikiran seperti itu, mereka membangun pola hidup. Tujuannya satu, yaitu untuk melindungi diri dari kecemasan akan kematian. Pola hidup seperi apa yang bisa sukses mengatasi kecemasan seperti itu?.

Manusia adalah makhluk yang kreatif untuk membangun suatu cara bertahan hidup. Ada beberapa  orang yang menyerahkan dirinya pada penekanan penguasaan terhadap lingkungan. Dengan berkuasa, dia merasa dirinya bermakna karena kekuasaan dipandang sebagai rantai yang menghubungkan segala macam hal, orang dan peristiwa dan membuat dia jauh dari rasa cemas lagi. 

Dengan hal itu ( kekuasaan ), dia merasa memiliki hal yang tidak dapat diambil oleh kematian dan eksistensi dirinya pun merasa ditangguhkan.

Hasrat berkuasa tidak luput dari hasrat akan materi. 

Bila kita telaah lebih dalam, materialisme dan konsumtivisme telah menjadi penyakit bagi para koruptor untuk mendapatkan hasrat kekuasan dengan berbagai cara yang dipilih untuk meningkatkan makna dan harga diri yang dirusak oleh ancaman kematian. 

Dengan uang, kekuasaan dan kepemilikan, kebanyakan orang akan bahagia secara biologis, psikologis dan kultural. Tidak heran jika mereka (koruptor) berlomba-lomba dalam hal tersebut, agara kecemasan akan kematian berhenti mengejar mereka. 

Namun, apakah kecemasan itu akan berhenti? Tentu saja tidak, mereka lupa bahwa setiap tindakan yang besar akan memiliki konsekuensi yang besar juga.

Maka, melalui kreativitas manusia, perasaan akan kekuasaan juga diciptakan melalui pemikiran bahwa walaupun fisiknya hancur namun meraka masih memiliki gen yang  dia warisi melalui putra-putri  dan cucu-cicitnya yang akan mengembangkan keberadaannya akan berlanjut walau dia sudah mati. Gen itupun, berkorespondensi dengan nama keluarga itu sebabnya, korupsi itu sangat egois. Pusat penyebabnya adalah diri sendiri, tetapi seolah-olah diabadikan untuk kepentingan orang lain.

Dengan pola pikir seperti itu, tanpa mereka sadari mereka telah melupakan apa dampak dari korupsi tersebut. Bukan hanya pada diri seorang koruptor saja namun, keluarga pun akan terkena dampak nya. Relasi yang terbangun dengan koruptor juga, bisa menjadi sumber identifikasi masalah dalam kasus korupsi, karena dikaitkan dengan ungkapan sebelumnya bahwa “Kekuasaan adalah rantai penghubung” maka pihak keadilan pun akan memberantas satu demi satu pihak-pihak yang terhubung akan kekuasaan tersebut. 

Dari relasi tersebut  juga mereka pun termasuk kedalam kasus “korupsi berjamaah”. Meskipun memiliki dampak yang begitu buruk, pada zaman sekarang terkadang beberapa orang membenarkan aksi korupsi tersebut, dengan banyaknya tekanan  kecemasan akan kematian dan hausnya kekuasaan yang mereka alami,  hal yang seharusnya mereka tidak lakukan pun, akan mereka langgar. 

Penulis mengajak kepada semua pihak  untuk terus membangun Indonesia tanpa adanya korupsi, dengan cara apa? Mari kita sama-sama memperhatikan kinerja para penguasa. Apakah kinerja mereka akan menuju kepada pembangunan yang berkemajuan atau tidak. Memperhatikan semua pengelolaan keuangan negara yang terpakai, apakah dana yang mengalir itu benar benar mereka gunakan untuk masyarakat atau untuk keluarga dan golongan tertentu.

*) Penulis adalah Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogjakarta, Jurusan Sastra Inggris.

ads

Baca Juga
Related

Bahaya Jika Siswa Pandai tapi tak Bermoral

BANDUNG(Fokuspantura.com),- Hal berbahaya apabila siswa-siswa hanya mengandalkan kepandaian, namun...

Jalabia, Strategi Marketing UMKM Tegal di Media Sosial

SLAWI (Fokuspantura.com),– Program jualan bareng Umi-Ardie (Jalabia) menjadi salah...

Peserta Senam Sehat Bantah Dukung Bacabup Indramayu

BALONGAN,(Fokuspantura.com),- Aktivitas senam pagi yang dilakukan ibu – ibu...

Kang Sidkon Berharap BIJB Kertajati Segera Difungsikan

MAJALENGKA,(Fokuspantura.com),- Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat, Muhamad Sidkon Djampi,...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu