INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Masalah air baku di musim tanam gadu (musim kemarau – red), masih menjadi momok bagi petani di wilayah Kabupaten Indramayu Propinsi Jawa Barat, mengingat tidak jarang sejumlah lahan pertanian di kabupaten yang menjadi salah satu lumbung pangan nasional, terjadi gagal panen ataupun gagal tanam akibat minimnya pasokan air baku.
Mensiasati kondisi tersebut, Pemdes Ujunggebang, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, menggelontorkan sebagian anggaran desa guna mendorong peningkatan produksi pangan khususnya di musim kemarau, dengan penyediaan pompa air bagi lahan pertanian, yang terpasang di sejumlah titik, untuk menyokong kebutuhan air baku 650 hektar lahan pertanian di musim tanam gadu.
Kepala Desa Ujunggebang, Dedi Gunawan, Jum’at, 7 Juli 2023, mengatakan, letak geografis Desa Ujunggebang yang berada di tepian pantai utara atau di wilayah hulu Saluran Sekunder (SS) Sukra ditambah dengan kondisi infrastruktur pengairan yang kurang baik, menyebabkan pasokan air baku sangat rendah, sehingga petani harus berspekulasi untuk beraktifitas di musim gadu, dengan aspek resiko gagal panen, karena itu pihaknya mensiasati dengan sistem pompanisasi yang terpasang di 9 titik lahan pertanian, dengan model pompa elektrik submersible dan mesin diesel.
“Alhamdulillah di musim tanam gadu tahun ini, dibantu pompanisasi untuk 650 hektar lahan pertanian dan saat ini 80 persen lahan sudah tanam,” ujarnya.
Dedi mengatakan, pihaknya akan terus mendorong stabilitas produksi pangan, karena selain dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mayoritas adalah petani, juga sebagai bentuk dukungan terhadap program Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina, di sektor pertanian, sebagaimana yang dicanangkannya yakni pada tahun 2023 ini capaian produksi padi sebesar 2 juta ton.
Guna mewujudkan hal itu, kata Dedi, perlu dukungan pemerintah melalui dinas terkait guna pembenahan infrastruktur pertanian.
“Kami sudah mengajukan normalisasi saluran pembuang yang nantinya bisa dijadikan sebagai penampung air untuk pompanisasi, yang Insya Allah dalam waktu dekat akan direalisasikan Pemkab Indramayu, sedangkan untuk SS.Sukra tengah dilakukan normalisasi dan moderenisasi oleh BBWSC,” ungkapnya. (Roby Cahyadi/FP).