INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Sebanyak 56 pekerja yang terlantar di kawasan PLTU Morowali, Sulawesi Tengah, ahirnya sampai ditempat tujuan Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Minggu, 12 Maret 2023 sekira pukul 16.30 wib.
Kehadiran rombongan didampingi dua staf Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu dari Bandara Makasar hingga sampai di tempat tujuan Kabupaten Indramayu.
Rasa haru bercampur tangis air mata saat rombongan para pekerja disambut oleh pihak keluarga di Kantor Disnaker Indramayu. Mereka menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bupati Indramayu, Nina Agustina atas proses pemulangan 56 para pekerja yang terlantar di Morowali, Sulawesi Tengah.
FOKUS BACA INI JUGA : Sumringah, 56 Pekerja Terlantar di Morowali Dipulangkan Besok
“Kami para pekerja Morowali, mengucapkan terimakasih kepada Ibu Bupati Indramayu Nina Agustina atas penjemputan pemulangan kami dari Morowali,”pekik kordinator pekerja sambil membentangkan spanduk.
Proses pemulangan 56 pekerja Morowali tersebut terlaksana atas peran serta Ketua DPC PDIP Kabupaten Indramayu, Sirojudin, guna mendesak Pemkab dan Bupati Indramayu Nina Agustina untuk membiayai proses pemulangan. Sinergi tersebut dapat terlaksana dan kini 56 pekerja Morowali dapat berkempul bersama keluarga di kampung halaman masing-masing.
12 Orang Pekerja Masih Tertinggal
Kepulangan 56 pekerja Morowali dan sempat viral ke media sosial mengisahkan 12 orang diluar group tersebut bermasalah. Mereka terpaksa harus menggunakan biaya pribadi untuk pulang ke kampung halaman di Indramayu, bahkan sebelumnya 15 orang yang mendahului pulang dengan biaya sendiri walaupun saat di Bandara Soekarno Hatta dijemput oleh pihak Pemkab Indramayu.
FOKUS BACA INI JUGA : DPC PDI Perjuangan Indramayu Kawal Kepulangan Pekerja Morowali
Entah apa yang menyebabkan 12 pekerja tersebut tidak diakomodir oleh kelompok 56 pekerja yang saat ini sudah dibiayai pemulungannya oleh Pemkab Indramayu. Dari 12 orang pekerja tersebut ahirnya mereka 7 orang pulang bersamaan waktu dengan 56 pekerja dengan menggunakan anggaran pribadi kiriman dari keluarga dan hari ini, Senin 13 Maret 2023, sebanyak 5 pekerja terpaksa pulang dengan biaya sendiri dari usaha bekerja di beberapa kontraktor lokal untuk memenuhi tiket perjalanan pulang.
“Kami berlima hari ini pulang ke Indramayu dengan ongkos pas Pasan, semoga bisa sampai di Indramayu dengan selamat,” ungkap salah satu pekerja Morowali yang tertinggal.
Dari peristiwa Morowali tersebut menjadi catatan penting dari sebuah proses pendewasaan dalam menyelesaikan masalah dan pentingnya kebersamaan, persatuan dan marwah daerah, sehingga kedepan tidak akan terjadi lagi persoalan yang sama dengan nasib para pekerja di Morowali. Pada saat ada tawaran pekerjaan harus jelas dulu status perusahaan perekrut dan dapat berkordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja setempat karena saat ini semua perusahaan sudah terintegrasi secara nasional. (Ihsan/FP)