INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Darma Ayu Indramayu berhasil melaksanakan program MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) untuk pemasangan ledeng murah bagi 3000 sambungan rumah (SR). Bahkan, program tersebut dijadwalkan kelar pada Bulan Desember, kini terserap melebehi target selesai pada awal Oktober 2017 kemarin.
Informasi yang diperoleh, masyarakat kota mangga yang memasang melalui program MBR ini cukup dengan membayar Rp.275.000 untuk biaya pemasangan instalasi. Padahal, jika pemasangan melalui pemasangan reguler harganya bisa mencapai Rp 1.320.000. Program bantuan dari Pemerintah pusat ini dipusatkan untuk warga Indramayu di Sembilan Kecamatan, yakni, Kecamatan Lohbener, Lelea, Jatibarang, Sliyeg, Kandanghaur, Patrol. Bangodua. Tukdana dan Sindang.
Selain sukses pemasangan MBR, PDAM Tirta Darma Ayu ini juga pada tahun 2017 patut mendapat apresiasi. Pasalnya, bahan baku air yang biasanya selalu bermasalah pada penghujung musim kemarau, kini pada bulan Oktober dianggap aman dan tidak ada masalah. Bahkan, pada hitungan terkahir awal Oktober mencapai 19,55 liter perdetik. Padahal sebelumnya hanya berkisar 2,8 liter perdetik,
Dirut PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu, H Tatang Sutardi didampingi Kepala Humas, Doddy Sudrajat menjelaskan, program MBR di Kabupaten Indramayu untuk 3000 pelanggan di wilayah pelayanan PDAM itu diserap di 22 desa, tersebar di 9 Kecamatan sudah terserap. Menurutnya, target pemasangan MBR ini melampaui waktu yang ada. Hal ini mengingat pilihan wilayah yang dipasang sangat mendukung karena, ditempat ini fasilitas pendukung sudah siap dan masyarakatnya memang layak menerima bantuan karena masuk kriteria MBR.
“Program MBR ini dari pemerintah pusat khusus bagi masyarakat kurang mampu. Jadi biayanya memang sangat murah dibandingkan dengan biaya pemasangan normal. Kalau pemasangan regular biayanya Rp 1.320.000, sekarang masyarakat hanya diwajibkan membayar Rp 275.000, itu biaya termasuk untuk PPN,” kata Doddy.
Doddy menjelaskan, untuk biaya pemasangan instalasi PDAM normalnya Rp.1.320.000 dengan standar pipa 4 meter dan masih ditambah dengan pajak, apabila pipa kerumah pelanggan melebihi 4 meter, tentunya akan ada biaya tambahan untuk penambahan pipa tersebut.
Untuk program MBR ini, lanjut Dody biaya hanya Rp275.000, dan tidak dikenai tambahan biaya meskipun pipa instalasi kerumah pelanggan ada yang mencapai hingga 100 meter. Doddy menambahkan, biaya Rp 275.000 itu juga sangat murah jika dibandingkan dengan daerah lain yang mencapai Rp 500.000 untuk program serupa.
Menurutnya, penetapan biaya Rp 275.000 sesuai dengan keputusan direksi PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu. Ditambahkan, penetapan biaya tersebut sudah melalui pertimbangan matang yaitu mencakup biaya angkut, upah tenaga kerja, biaya administrasi, biaya perencanaan, biaya pipa dinas serta untuk PPN 10 persen dari total biaya Rp 250.000.
Dikatakannya, pada program MBR ini ada tahapan yang ditentukan, yakni pengajuan calon penerima manfaat, basiline survey dan pemasangan sambungan rumah setelah dinyatakan lolos survey. Selain itu, pada program MBR ini juga ada tahapan verifikasi konsultan, uji petik BPKP dan proses pencairan hibah ke Pemkab Indramayu.
Kabupaten Indramayu ini selalu dipercaya mendapat bantuan MBR dari Pemerintah pusat, bahkan pernah ada bantuan langsung dari Australia pada tahun 2013 kemarin. Dari tahun 2013 hingga sekarang, pihaknya sudah memasang lebih dari 10 ribu SR untuk program MBR dengan nilai biaya Rp 27 milyar lebih.
“Ini kepercayaan yang patut dijaga dan jangan sampai kita melakukan kesalahan. Kabar yang kami terima, pada tahun 2018 juga akan ada bantuan lagi dari Pemerintah Pusat untuk 5000 pelanggan dalam program lanjutan MBR. Ini kabar menggembirakan atas hasil kerja kita yang maksimal, tepat sasaran dan prosuderal. Ini sesuai pengajuan kami, ”tegas Doddy.
Ditegaskan, selain sukses pemasangan MBR yang tepat sasaran dan tepat target waktu, PDAM Tirta Darma Ayu ini juga pada tahun 2017 mengaku tidak kesulitan bahan air baku. Pasalnya, bahan baku air yang biasanya selalu bermasalah pada penghujung musim kemarau, kini sampe bulan Oktober masih aman dan tidak ada masalah,
“Berkisar pada hitungan 19,55 liter perdetik pada panatauan awal OKtober. Padahal sebelumnya hanya berkisar 2,8 liter perdetik. Ini sungguh luar biasa dan kita nyatakan bahan baku masih aman hingga musim penghujan datang,”tegasnya.