KOTA TASIKMALAYA,(Fokuspantura.com),- 17 aktivis santri dan mahasiswa dari Kota Tasikmalaya yang tergabung dalam Komite Pergerakan Pemuda,Santri dan Mahasiswa Jawa Barat menggelar aksi damai di tugu monumen perjuangan KH.Z Mustofa, Bunderan Lingga Jaya, Jalan Ir,H ,Juanda Kota Tasikmalaya, Minggu (4/02/2018) dan akan melakukan longmarch dari Kota Tasikmalaya Menuju Kota Bandung untuk menemui Cagub dan Cawagub Jawa Barat..
Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi Komite Pergerakan Pemuda Dan Santri Dan Mahasiswa Jawa Barat, Dede Heri dalam orasinya menyampaikan tiga amanah Sukapura untuk rakyat Jawa Barat. yakni , menyerukan pada masyarakat Jabar untuk mengawal proses demokrasi Pilkada Jabar dengan damai tanpa kekerasan, Menjaga kebersamaan, persaudaraan dan persatuan sesama Warga Jawa Barat, dan Jawa Barat sebaiknya dipimpin oleh sosok TNI dan POLRI, Sebagai dua kekuatan bangsa bersatu menjaga Jawa Barat dan membela rakyat Jawa Barat. Maka, sosok TB Hasanudin dan Anton Charliyan sebagai putra terbaik Jawa Barat sangat tepat untuk memimpin Jawa Barat melanjutkan cita cita amanah perjuangan masyarakat Jawa Barat
“ Rakyat menentukan pilihan dan nasib untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat jawa barat kedepan. Pilgub jawa barat jangan hanya sekedar menjadi prosedur demokrasi pergantian kekuatan tapi harus memiliki subtansi demokrasi untuk melahirkan pemimpin terbaik untuk masyarakat Jawa Barat” tegas Aktivis HMI ini.
Selepas orasi yang digelar di tugu monumen perjuangan KH. Z Mustofa, dan Bunderan Lingga Jaya Jalan Ir. H Juanda Kota Tasikmalaya, Komite Pergerakan Pemuda,Santri Dan Mahasiswa Jawa Barat mengawali longmarch start jam 10.30 wib dan ditargetkan sampai di Bandung pada tanggal 06 Februari 2018.
Adapun jalur yang akan ditempuh ialah Kabupaten Garut, Pusat Kota Garut, Leles, Nagrek, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung (Gedung Sate) Sesampainya di Bandung, masa aksi akan diterima oleh Cawagub dan Cawagub Jawa Barat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP) TB Hasanudin dan Anton Charliyan diposko relawan depan horison
Sementara itu, Pengamat Politik Jawa Barat, Fidelis Dipati Gawa menuturkan memberikan apresiasi atas keterlibatan pemuda dan santri dari Kota Tasikmalaya, kultur daerah keagaaman yang kuat, artinya disini Jawa Barat tidak akan terganggu politiknya dengan SARA.
“Karena daerah keagamaan sudah cerdas memahami politik dan belajar dari pilkada DKI lalu “ ungkapnya
Ia berharap, pemuda dan santri meneladani aksi damai ini, agar isu SARA tidak dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.