INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Sesosok jasad berjenis kelamin laki-laki ditemukan tidak bernyawa di saluran irigasi, Desa Bogor Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, Kamis, 1 Pebruari 2024.
Informasi yang dihimpun Fokuspanatura.com. Peristiwa penemuan mayat ini, bermula sekitar pukul 14.30 WIB, Kamis, 1 Pebruari 2024, oleh warga yang mana pada saat itu sedang duduk santai didepan warungnya, namum dibuat kaget ketika mendapati benda seperti boneka mengapung di saluran irigasi, kemudian secara penasaran untuk melihat lebih jelas dari jarak yang lebih dekat, warga tersebut spontan terkejut ternyata sesosok jasad remaja sudah tak bernyawa dan segera melaporkan ke perangkat Desa Bogor bahwa ada mayat disaluran tersier dekat warungnya, yang selanjutnya disampaikan ke petugas Polsek Sukra.
Mendapati informasi dari warga, petugas dari Polsek Sukra, langsung bergegas mendatangi TKP, sesampainya di TKP mendapatkan informasi bahwa sesosok mayat tersebut ada yang mengenalinya dan diketahui warga Desa Sukra Blok Badong RT 001/002.
Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar, melalui Kapolsek Sukra, Ipda Rudi Hartono, mengungkapkan, adanya penemuan mayat remaja sekira Jam 14.30 WIB, oleh warga saat itu sedang duduk didepan warungnya, namum terkejut saat melihat seperti boneka di saluran irigasi tersier, karena merasa penasaran ia pun mendekati untuk melihat lebih jelas, setelah dekat ia pun terkejut ternyata sesosok mayat manusia.
“Benar ada penemuan mayat sekitar jam 14:30WIB, di saluran tersier Desa Bogor, atas nama Galih Delistiana(18). Selanjutnya sudah dilakukan pemeriksaan bagian luar oleh team medis dari puskesmas Sukra dan Unit Inafis Polres indramayu dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau tanda-tanda lain,”ungakapnya.
Rudi pun menambahkan, dari pihak keluarga, yakni nenek korban, Hj.Sopiyah, menerangkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi/ayan, serta menolak untuk dilakukan otopsi dan dibuatkan surat pernyataan, kemudian jasad korban oleh keluarga langsung dikebumikan di tempat peristirahatan terakhir TPU desa setempat.
“Dari pihak keluarga menolak untuk dilakuakan otopsi dan sudah membuat surat pernyataan tertulis,”imbuhnya. (Khaerudin/FP).